Rabu, 30 Desember 2009

Tips berhenti merokok

Kata banyak orang yang saya temui, untuk stop merokok itu tidak bisa dengan mengurangi, tetapi harus langsung stop tidak merokok sama sekali. Apa iya? Saya mungkin salah satu orang yang ingin membuktikan bahwa stop merokok bisa melalui tahap mengurangi hingga sama sekali tidak merokok. Tips dibawah ini sudah saya lakukan dan sudah terbukti secara signifikan mengurangi kebiasaan merokok. Dulu saya bisa menghabiskan 2 sampai dengan 3 bungkus rokok dalam sehari, saat ini saya mengabiskan 1 bungkus rokok untuk waktu 1 minggu bahkan lebih. Terkadang rasa rokok juga sudah menjadi asem karena terlalu lama terbuka :))

Berikut tips mengurangi rokok.

  1. Jangan membawa korek api atau pemantik
    Untuk merokok dibutuhkan korek api atau pemantik –kalau Anda terbiasa menyalakan rokok dengan menggesek batu atau kayu ya silakan saja :)) Dengan membiasakan diri untuk selalu tidak membawa korek api atau pemantik, maka kita akan susah dan berusaha meminjam ke orang lain setiap kali mau merokok. Hal ini sudah saya lakukan cukup lama bahkan sudah menjadi salah satu ciri khas saya dimata teman-teman ;)
    Sisi positif yang akan kita dapatkan dari kebiasaan ini:
    • Tidak akan bisa merokok sesuka hati, tetapi tergantung apakah ada orang disekitar kita yang bisa kita pinjami korek api atau pemantik
    • Bisa mendapat teman baru, siapa tahu orang yang meminjami kita ternyata menawarkan proyek :d
    • Tetapi, bisa juga menjadi omongan yang tidak enak kedengarannya, "Ini orang gak punya duit apa ya? korek ajah pinjem." :)) Tidak apa-apa, dengan begini kita akan berpikir ulang saat mau meminjam korek api atau pemantik ke orang lain ;)
  2. Hilangkan semua korek api atau pemantik di tempat tinggal kita
    Di rumah saya agak susah mencari korek api atau pemantik, saya menyalakan rokok menggunakan kompor gas :))
  3. Hilangkan semua korek api atau pemantik yang kita pinjam
    Dengan cara ini saya jamin tidak akan ada seorang pun yang mengenal Anda akan meminjamkan korek api atau pemantiknya
    :)) Dan Anda juga akan kapok jika melakukan hal ini kepada orang yang belum Anda kenal, apalagi jika pemantik yang Anda pinjam adalah pemantik dengan merek Zippo =))
  4. Habiskan dan jangan dibuang!
    Maksudnya, jika Anda telah membeli sebungkus rokok dan belum habis karena menjalankan tips nomor 1, 2 dan 3. Lalu rokok sudah berasa asem karena masuk angin, Anda harus bertanggung jawab untuk tetap menghabiskannya! Ini akan membuat Anda berhitung dan berpikir untuk melakukan tip nomor 5.
  5. Membeli rokok batangan
    Saran saya, belilah mulai dari setengah bungkus lalu menurun sampai pada beli satu atau dua batang. Ini harus Anda lakukan dengan komitmen yang kuat. Jadi Anda harus tetap melakukan hal ini walaupun Anda sedang memegang uang dengan pecahan yang cukup besar untuk membeli satu atau dua batang rokok.
    Sisi positif yang akan Anda dapatkan:
    • Anda akan malu jika membeli satu atau dua batang rokok dengan pecahan uang ditangan Anda yang cukup besar. Pada akhirnya Anda mungkin akan mengurungkan diri untuk membeli rokok. Dengan kata lain, Anda hanya akan membeli rokok jika punya uang recehan.
    • Anda juga mungkin punya rasa gengsi untuk mampir ke warung hanya untuk membeli satu atau dua batang rokok. Tidak apa-apa, gengsi seperti ini justru berdampak positif bagi keinginan Anda untuk mengurangi rokok.
    • Nah, kalau Anda sudah berkomitmen seperti ini maka Anda juga tidak bisa membeli rokok di supermarket kan? Mana ada supermarket atau minimarket yang menjual rokok batangan ;)

    Jika tip nomor 5 ini masih dirasa berat, silakan berhadapan dengan risiko yang ada pada tip nomor 4.

  6. Berdoa terus agar rokok semakin mahal
    Saya merasakan harga rokok semakin mahal, dulu saat saya SMA sebungkus rokok harganya kurang dari Rp. 1.000 (bahkan seingat saya beberapa merek harganya Rp. 450 sebungkus), saat kuliah berkisar dari Rp. 1.000 – Rp. 3.000, sekarang berkisar antara Rp. 7.000 – Rp. 11.000. Dulu saya pernah berdoa agar harga rokok naik, entah kapan, dan saya yakin itu bukan doa saya seorang karena buktinya harga rokok terus naik ;) Semakin tinggi harga rokok semakin membuat para perokok berpikir untuk membelinya. Yok, kita berdoa sama-sama :)
    **sayangnya, hal ini juga bisa memancing kriminalitas :(
  7. Membeli rokok dengan PPRUDDT
    Saya sempat melakukan hal ini yaitu membeli rokok dengan Potongan Pajak Rokok Untuk Dimasukan Dalam Tabungan. Disarankan dimasukan ke tabungan orang lain misalnya tabungan istri atau pacar atau siapa saja yang penting bukan tabungan Anda sendiri ;) –Tabungan saya juga boleh banget :d .
    Jadi, kita harus disiplin untuk selalu memasukan sejumlah uang kedalam tabungan sebesar X persen dari harga rokok yang kita beli. Misalnya saya menetapkan X=60% dan harga rokok yang saya beli adalah Rp. 8.000. Maka saya harus membeli rokok dengan harga Rp. 12.800 dengan rincian Rp. 8.000 untuk membeli rokok dan Rp. 4.800 untuk ditabung. Tip nomor 7 ini untuk mengatisipasi jika doa pada tip nomor 6 tidak dikabul-kabulkan :p
    Pelajaran yang didapat dari tip ini:
    Ternyata harga untuk kebiasaan kita merokok itu jauh lebih mahal dari kebutuhan pokok yang seharusnya kita penuhi. Bahkan bisa jadi lebih mahal dari kebutuhan tersier kita :(
  8. Cari istri atau suami atau pacar yang anti dengan asap rokok :d
    Nah, ini penting banget dan bisa menjadi motivasi kuat untuk mengurangi bahkan berhenti sama sekali ;)
  9. Jangan membawa rokok dan korek api atau pemantik
    Jadi kalau Anda mau merokok, maka Anda harus minta rokok :)) Setelah minta rokok maka Anda akan berhadapan dengan tip nomor 2. Triknya jangan lakukan secara berurut, tapi pakai strategi seperti ini:
    "Mas, permisi. Punya korek api gak?" Lalu setelah orang itu memberikan koreknya, yang Anda harus lakukan adalah berpura-pura merogoh kantong lalu berkata, "Walah, maaf Mas. Punya rokoknya gak?" =))

Sengaja saya tidak memasukan unsur-unsur ancaman kesehatan disini, saya pikir semua perokok sudah tahu apa risikonya. Pengalaman dari yang saya lihat disekitar saya, jarang ada perokok yang berhenti merokok karena takut akan risiko kesehatannya. Mereka biasanya cuek bahkan berani bilang "Kalau sudah takdirnya mati ya mati." Bahkan tidak sedikit dari mereka yang sudah pernah merasakan sakit parah akibat merokok kembali merokok ketika merasa dirinya sudah sehat :(

Mungkin beberapa tips diatas sedikit bercanda, hanya percaya atau tidak, saya sudah melakukan hal ini bahkan sekali-sekali melakukan tip nomor 9 :)) Alhamdulillah saat ini saya hanya merokok rata-rata 1-2 batang sehari bahkan terkadang tidak sama sekali. Saya cukup bersyukur bisa mengubah gaya hidup dari perokok berat hingga seperti saat ini. Suatu hari kelak, dalam waktu dekat, saya yakin bisa berhenti sama sekali :)

jupiter mx 135 balap

Modifikasi mesin Yamaha JUPITER MX

Ini merupakan sebuah karya kecil kita dalam mengorek mesin Jupiter MX. Dengan special camshaft extreme for racing purpose only, blackseries R.A.T cams, istimewa dengan tanda warna gelap mencerminkan keberingasan. Durasi 310 derajat, lift tinggi 7.6mm demi mengejar akselerasi tajam meski harus memakai sepatu lebar IRC Razzo 166 untuk balap, serta final gear diseting 3.00 -rencana akan dibesarkan lagi- mesin belum terasa kehabisan nafas…

Fokus modifikasi memang kita lakukan pada cylinder head yang menerapkan banyak teori Graham Bell, dipadukan pengalaman H.Wawan saat dulu melakukan porting jalur intake pada Cylinder Head Mobil. Karena Jupiter MX tipe siamesed port dimana satu jalur porting meladeni 2 klep maka dinding penyekat kami buat tipis dan tajam layaknya kapak. Manfaatnya antara lain untuk mengkibaskan aliran deras udara-bahan bakar. Expanded side porting technic sedikit diaplikasikan, pelebaran porting dibanding standard hanya 1mm overall.

Peningkatan tenaga utama pada papasan cylinder head hingga mendekati seating, namun ini belum terlalu ekstreme mengingat rider masih duduk di bangku SMP dan merupakan pemula di dunia balap, dengan bobot 42kg rasio kompresi cukup dipatok pada 13.3 : 1 agar respon gas tidak terlalu binal , masih jauh dari target yang akan main di 15.5 : 1, hal ini bertujuan untuk menjaga rasionalitas ketahanan engine sehingga dapat digunakan untuk berlatih terlebih dahulu. Nanti ketika memang cylinder head sudah tidak sesuai maka akan kita order cylinder head baru dengan rasio kompresi lebih tinggi dan seating klep alumunium bronze.

SP_A2860

BEST REGARDS,

D.SWEGA

R.A.T MOTORSPORT INDONESIA

.: HOUSE OF PERFORMANCE :.

STREET — RACING — DRAG

contact us @ 0856.455.77.007

mail us @ dragswega201@yahoo.com

——————————————————————————————————————————————

Spesifikasi Teknis :

- R.A.T Racing Camshaft Stage III :: -Ported Intake – Ported- Polished Exhaust :: Scrap head 0.7mm – Scrap Blok 0.5mm – Customized Piston OEM – Valve Spring T.K Racing – Klep T.K Racing – Karburator Reamer 2mm – CDI Rextor Adjustable – Koil YZ125 – Balanced Rotor – Clutch Spring CLD – Clutch Set AHM — Knalpot Custom by R.A.T – IRC Razzo 166

—————————————————————————————————————————————-

1

Kompresi Tinggi

Noken As racing Jupiter MX


pilih oli motor

MEMILIH PELUMAS YANG BAIK DAN BENAR …?

Pelumas adalah bahan penting bagi kendaraan bermotor. Memilih dan menggunakan pelumas yang baik dan benar untuk kendaraan bermotor anda, merupakan langkah tepat untuk merawat mesin dan peralatan kendaraan agar tidak cepat rusak dan mencegah pemborosan.

Umum beranggapan bahwa fungsi utama oli hanyalah sebagai pelumas mesin. Padahal oli memiliki fungsi lain yang tak kalah penting, yakni antara lain sebagai; Pendingin, Pelindung dari Karat, Pembersih dan Penutup Celah pada Dinding Mesin.

Semua Fungsi tersebut adalah sangat erat berkaitan; sebagai Pelumas, Oli akan membuat gesekan antar komponen di dalam mesin bergerak lebih halus, sehingga memudahkan mesin untuk mencapai suhu kerja yang ideal. Selain itu Oli juga bertindak sebagai fluida yang memindahkan panas ruang bakar yang mencapai 1000-1600 derajat Celcius ke bagian lain mesin yang lebih dingin.

Dengan tingkat kekentalan yang disesuaikan dengan kapasitas volume maupun kebutuhan mesin. Maka semakin kental oli, tingkat kebocoran akan semakin kecil, namun disisi lain mengakibatkan bertambahnya beban kerja bagi pompa oli.

Oleh sebab itu, peruntukkan bagi mesin kendaraan Baru (dan/atau relatif Baru berumur dibawah 3 tahun) direkomendasikan untuk menggunakan oli dengan tingkat kekentalan minimum SAE10W. Sebab seluruh komponen mesin baru (dengan teknologi terakhir) memiliki lubang atau celah dinding yang sangat kecil, sehingga akan sulit dimasuki oleh oli yang memiliki kekentalan tinggi.

Selain itu kandungan aditif dalam oli, akan membuat lapisan film pada dinding silinder guna melindungi mesin pada saat start. Sekaligus mencegah timbulnya karat, sekalipun kendaraan tidak dipergunakan dalam waktu yang lama. Disamping itu pula kandungan aditif deterjen dalam pelumas berfungsi sebagai pelarut kotoran hasil sisa pembakaran agar terbuang saat pergantian oli.

SPESIFIKASI OLI

Semakin banyaknya pilihan oli saat ini, tidak semestinya membuat bingung. Ada beberapa hal yang mungkin bisa dijadikan Acuan; antara lain, kenali karakter kendaraan anda (spesifikasi mesin serta lingkungan dimana mayoritas anda berkendara (suhu, kelembaban udara, debu, dsbnya.).

Tingkat kekentalan oli yang juga disebut “VISKOSITY-GRADE” adalah ukuran kekentalan dan kemampuan pelumas untuk mengalir pada temperatur tertentu menjadi prioritas terpenting dalam memilih Oli. Kode pengenal Oli adalah berupa huruf SAE yang merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineers. Selanjutnya angka yang mengikuti dibelakangnya, menunjukkan tingkat kekentalan oli tersebut. SAE 40 atau SAE 15W-50, semakin besar angka yang mengikuti Kode oli menandakan semakin kentalnya oli tersebut.

Sedangkan huruf W yang terdapat dibelakang angka awal, merupakan singkatan dari Winter. SAE 15W-50, berarti oli tersebut memiliki tingkat kekentalan SAE 10 untuk kondisi suhu dingin dan SAE 50 pada kondisi suhu panas. Dengan kondisi seperti ini, oli akan memberikan perlindungan optimal saat mesin start pada kondisi ekstrim sekalipun. Sementara itu dalam kondisi panas normal, idealnya oli akan bekerja pada kisaran angka kekentalan 40-50 menurut standar SAE.

Mutu dari oli sendiri ditunjukkan oleh kode API (American Petroleum Institute) dengan diikuti oleh tingkatan huruf dibelakangnya. API: SL, kode S (Spark) menandakan pelumas mesin untuk bensin. Kode huruf kedua mununjukkan nilai mutu oli, semakin mendekati huruf Z mutu oli semakin baik dalam melapisi komponen dengan lapisan film dan semakin sesuai dengan kebutuhan mesin modern.

§ SF/SG/SH - untuk jenis mesin kendaraan produksi (1980-1996)
§ SJ - untuk jenis mesin kendaraan produksi (1996 - 2001)
§ SL - untuk jenis mesin kendaraan produksi (2001 - 2004)

Perhatikan peruntukan pelumas, apakah digunaan untuk pelumas mesin bensin, atau diesel (2 tak atau 4 tak), peralatan industri, dan sebagainya. Untuk memilih kualitas pelumas yang cocok, kita dapat mengacu pada API Service (American Petroleum Institute), JASO (Japan Automotive Standard Association), ACEA (Association Des Constructeurs Europeens d’ Automobiles), DIN (Deutsche Industrie Norm), dan lain-lain yaitu acuan untuk kerja (performance) pelumas berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh lembaga independen industri pelumas international.

Semua oli baik mineral maupun synthetic sama-sama ada standar APInya. Oli mineral biasanya dibuat dari hasil penyulingan sedangkan oli synthetic dari hasil campuran kimia. Bahan oli synthectic biasanya PAO (PolyAlphaOlefin). Jadi oli Mineral API SL kualitasnya tidak sama dengan oli Synthetic API SL.

Oli synthetic biasanya disarankan untuk mesin2 berteknologi terbaru (turbo, supercharger, dohc, dsbnya) juga yang membutuhkan pelumasan yang lebih baik (racing) dimana celah antar part/logam lebih kecil/sempit/presisi dimana hanya oli synthetic yang bisa melapisi dan mengalir sempurna. Oli synthetic tidak disarankan untuk mesin yang berteknologi lama dimana celah antar part biasanya sangat besar/renggang sehingga bila menggunakan oli synthetic biasanya menjadi lebih boros karena oli ikut masuk keruang pembakaran dan ikut terbakar sehingga oli cepat habis dan knalpot agak ngebul.

Berikut beberapa keunggulan oli synthetic dibandingkan oli mineral :

§ Lebih stabil pada temperatur tinggi
§ Mengontrol/Mencegah terjadinya endapan karbon pada mesin
§ Sirkulasi lebih lancar pada waktu start pagi hari/cuaca dingin
§ Melumasi dan melapisi metal lebih baik dan mencegah terjadi gesekan antar logam yang berakibat kerusakan mesin
§ Tahan terhadapan perubahan/oksidasi sehingga lebih tahan lama sehingga lebih ekonomis dan efisien
§ Mengurangi terjadinya gesekan, meningkatkan tenaga dan mesin lebih dingin
§ Mengandung detergen yang lebih baik untuk membersihkan mesin dari kerak

Jadi untuk mesin yang diproduksi tahun 2001 keatas disarankan sudah menggunakan oli yang bertipe synthetic baik semi synthetic (campuran dengan mineral oil) atau fully-synthetic.

Note: Kalau untuk pemakaian sehari-hari cukup yang semi synthetic.

Oli untuk motor sampai saat ini belum dapat informasinya yang sudah API SL.
Oli motor synthetic hampir semuanya baru SJ, kalo mineral mungkin baru SG/SH.

Mineral Oil :
§ Sprinta 2000 : SAE 20W-50, API SG
§ Evalube 4T : SAE 20W-50, API SF
§ Mesran Super : SAE 20W-50, API SG
§ Enduro 4T : SAE 20W-50, API SG
§ Penzoil Motorcycle 4T : SAE 20W-50, API SF

Oli yang bagus (biasanya synthetic) mampu memberikan lapisan film tipis yang pada komponen metal yang bergerak yang mana berguna untuk mengurangi gesekan komponen metal sehingga suara mesin jadi lebih halus dan tarikan lebih mantap.

Pada intinya milih oli hampir sama dengan milih bini (cocok2an) tapi ada garis besarnya yang bisa di-ikuti :
§ Disarankan jangan menggunakan oli untuk mobil ke motor anda sebab ada bahan di-oli mobil yang harus dikurangi bahkan dihilangkan tetapi di motor harus agak banyak untuk meredam gesekan karena putaran mesin motor lebih tinggi dan lebih berat kerjanya.
§ Motor tahun 2001 keatas disarankan menggunakan Oli API SG keatas misal API SH/SJ atau SL. SAE bisa 20w50 atau 10w40. Usahakan yang Semi Sintetik karena lebih licin sehingga bisa masuk kecelah2 metal mesin yang sempit dan tahan oksidasi sehingga kualitas oli tidak gampang rusak dan mesin jadi lebih bersih dan tentunya tarikan jadi lebih mantap.

Disarankan juga untuk menggunakan Pelumas yang memiliki dan mencantumkan Nomor Pelumas Terdaftar Untuk melindungi kepentingan masyarakat atas mutu pelumas yang beredar di dalam negeri pelumas sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1693.K/34/MEM/2001 tanggal 22 Juni 2002. Pelumas yang memiliki NPT adalah pelumas yang telah memenuhi persyaratan administratif dan teknis serta lulus uji laboraturium terakreditasi yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal MIGAS. NPT dapat diidentifikasikan dengan 12 digit huruf dan angka Contoh : DEPTAMBEN RI NPT : AB25E4110199 atau DESDM RI NPT : AC66E1054104.

MITOS

Minimnya pengetahuan tentang perkembangan teknologi pelumas, menyebabkan timbulnya banyak mitos di masyarakat. Sebagai contoh, saat mengganti oli mesin … oli bekas berwarna hitam … sering dianggap oli berkualitas buruk.

Padahal justru sebaliknya, perubahan warna oli menandakan bahwa oli telah bekerja dengan baik sebagai pelarut kotoran. Selanjutnya kotoran akan terbawa keluar pada saat pergantian oli dilakukan, karenanya dinding mesin akan terbebas dari kerak.

Dilain pihak, apabila perubahan warna tersebut terjadi dalam kurun waktu yang sangat dekat (terhitung sejak saat pergantian pertama), itu menandakan kemungkinan adanya kerusakan komponen didalam mesin sehingga oli cepat teroksidasi.

Kita jangan bingung2, pake aja oli yang bagus (mungkin harus 2-4 kali coba baru dapet, kayak pacaran aja kalau cocok jadi bini).
Kalau dilihat dibuku petunjuk motor hampir tidak disebutkan merk oli dan yang disebutkan hanya API SG 20w50 atau yang lebih baik. Jadi kalau anda pakai oli yang lebih baik kenapa takut garansi batal?
Coba tanya ke staff AHASS hal ini, apa jawaban mereka?

Untuk mencoba oli baru bisa ikuti prosedur berikut :
§ Sebelum ganti oli, coba bersihkan saluran bahan bakar dan kerak yang mungkin ada di mesin. Tidak usah bingung, bisa pakai carburator cleaner yang dituang ke tangki misal merk STP. Lakukan tiga hari sebelum ganti oli dan motor dipakai seperti biasa dan kalau bisa kecepatan agak tinggi, ini untuk membersihkan saluran bahan bakar dan endapan karbon.
§ Ganti oli dengan oli baru yang sesuai (jangan lupa ada JASO MA) termasuk filter olinya. Lakukan penggantian oli pada kondisi mesin panas agar oli lama keluar semua.
§ Coba deh pakai selama seminggu ada perubahan yang enak gak? kalau nggak berarti olinya tidak cocok. Perubahannya : - Suara mesin jadi lebih halus, tarikan lebih ringan, tenaga lebih mantap.

Oli merk apapun kalau sudah mendapat sertifikasi API (SG/SH/SJ/SL) dan JASO MA berarti oli itu sudah memenuhi standar baku yang cukup bagus dan memenuhi semua unsur yang diperlukan oleh mesin. Masalahnya banyak oli di Indonesia tidak ada ada sertifikasi tersebut. Coba lihat kemasan oli anda, kalau tidak ada sertifikasi tersebut apakah anda rela mesin anda menderita sengsara dan akhirnya turun mesin bahkan ganti mesin?

Berikut contoh Jenis-jenis Oli yang umum dipakai dan peredarannya mudah didapat di bengkel-bengkel resmi penyalur oli:

Oli Repsol:
§ Repsol Moto Racing 4T 10W50 Semi Synthetic Oil
Sertifikasi: API SJ; JASO MA
§ Repsol Moto 4T 15W50 Mineral Oil
§ Repsol Moto Sintético 4T 10W40 Semi Synthetic Oil
Sertifikasi: API SG; JASO MA; Honda Specs.

Oli Shell 4T:
§ Shell Advance S4 SAE 10W-40, 15W-40, 20W-40, 20W-50, SAE 40 Mineral oil
Sertifikasi:
API SF; belum JASO MA menurut Shell Singapore
()
API SL; JASO MA menurut Shell USA
()
§ Shell Advance SX4 SAE 10W-40, 15W-40, 15W-50 20W-50 Mineral oil
§ Shell Advance VSX4 SAE 10W-40, 15W-50, 20W-40 Semi Synthetic oil
Sertifikasi: API SL - JASO MA
§ Shell Advance Ultra 4 SAE 10W-40, 15W-50 Synthetic oil
Sertifikasi:
API SG menurut Shell Singapore
API SL - JASO MA menurut Shell USA

Rasanya untuk produk oli import musti cek kemasannya sebab walaupun kemasannya sama tapi sertifikasi beda. Jadi yang disana beli 35.000 kok disini murah cuman 25.000 ternyata beda sertifikasi. Waspadalah…!

Oli Top1 :
§ SMO-MC SAE 20W-50 Semi Synthetic
Sertifikasi: API..??
§ EVOLUTION SAE 15W-50 Synthetic
Sertifikasi: API SL

Oli Esso ada 4 tipe :
§ Esso 4T 20W-40, 20W-50 (recommended for engine <50cc) Mineral Oil
Sertifikasi: API SF - JASO MA
§ Esso 4T Power 10W-40, 15W-40, 15W-50, 20W-50 Mineral Oil
Setifikasi: API SG - JASO MA
§ Esso 4T Pace 10W-40 Semi Synthetic Oil
Setifikasi: API SJ - JASO MA
§ Esso 4T Gold 10W-40, 15W-50 and 20W-50 Synthetic Oil
Setifikasi: API SJ, SH (15W-50) - JASO MA

Caltex:
§ Caltex Revtex Fully Synthetic 4T SAE 10W40,
§ Caltex Revtex Semi-Synthetic 4T SAE 20W50,
§ Caltex Revtex Super 4T SAE 10W40, 20W40, 20W50,
Sertifikasi: API SG, JASO MA
§ Caltex Revtex Plus 4T SAE 25W-40,
§ Caltex Revtex 4T SAE 40,
Sertifikasi: API SF, JASO MA

Mobil 1:
§ Mobil Super 4T SAE 15W-50,
Seritifikasi: API SG, JASO MA
§ Mobil Extra 4T SAE 10W-40
§ Mobil Racing 4T SAE 15W-50
Sertifikasi: API SJ, JASO MA

OLI AGIP :
§ AGIP Super 4T MINERAL 15W-50
§ AGIP TEC 4T SEMI-SINT. 15W-50
§ AGIP Racing 4T SINT. 20W-50
§ Sertifikasi: API SJ

OLI MOTUL :
§ MOTUL 3000 4T MINERAL 20W-50
§ MOTUL 5100 Ester SEMI-SINT. 15W-50
§ MOTUL 300V competition SINT. 15W-50
Sertifikasi: API SG – JASO MA

Ternyata oli mineral gak cocok untuk motor baru, so yang pakai repsol moto 15W50 siap2 ganti aja Jangan Keliru Memilih Oli Mesin MINYAK pelumas atau oli tidak akan terpisahkan dengan mesin kendaraan bermotor. Tanpa oli, mesin rontok. Bila oli berkurang, komponen akan cepat aus akibat gesekan antara kedua permukaan komponen. Karena itu, kelangsungan hidup mesin amat dipengaruhi oleh oli. Makin besar kerja mesin, makin penting peran oli. Hal serupa juga terjadi pada sepeda motor, terutama di kota-kota besar, di mana lalu-lintas cenderung macet, ruwet, dan suhu kian panas. Mengingat penting dan peranannya, oli menjadi ladang bisnis menggiurkan paling tidak tiap 2.000 km sampai 5.000 km– oli harus diganti. Berbagai merek dan jenis oli pun bermunculan di pasaran. Mulai dari oli biasa (konvensional) yang disebut pelumas mineral, sampai oli sintetis dan semi sintetis. Perbedaan ketiga jenis oli ini, bisa dilihat dari komponen dan unsur di dalamnya. Pelumas konvensional, umumnya terdiri atas 90% minyak dasar (crude oil), hasil penyulingan minyak bumi, ditambah 10% campuran bahan kimia aditif guna meningkatkan kinerjanya. Bahan kimia yang dipakai sebagai campuran biasanya detergen (pembersih), antioksidasi dan Index Viscosity Imorover (campuran peningkat kekentalan). Penggabungan unsur-unsur itu membentuk oli yang mampu melumasi mesin. Pelumas sintetis, sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan-bahan aditif. Jumlahnya menentukan jenis oli sintetisnya. Oli sintetis penuh (full synthetic oil) mengandung 100% bahan aditif, yaitu minyak dasar bahan kimia yang bukan dihasilkan dari penyulingan minyak bumi. Sedangkan oli semi sintetis pelumas yang dibuat dengan menggunakan minyak dasar bahan kimia dicampur minyak mineral. Mengingat proses pengolahannya tidak lagi mengandalkan minyak dasar, bahan kimia yang banyak diaplikasi sebagai pengganti antara lain ester asam berbasa dua, ester organo fosfat, ester-silikat, glicol-polialkilena, silikon, klorida sert fluor hidrokarbon. Mengingat bahannya masih alami, oli mineral amat cocok untuk motor motor lawas, seperti Honda C-70, Honda C-90Z, Supercup, Astrea 800, Yamaha V-75, Suzuki Crystal, Binter Mercy, dan sebagainya. Kelebihannya, oli tak mudah menguap saat mesin ada pada temperatur ideal, sehingga jeroan yang sudah aus tidak bertambah parah. Untuk mesin motor baru seperti Honda Supra, Karisma, Astrea Impressa, Yamaha F1-Z, RX-King, RX-Z, Kawak Ninja, Yamaha Vega, Yupiter, Kawak Kaze, Suzuki Shogun, dan sebagainya, bisa memakai oli semi-sintetis. Perpaduan unsur mineral dan kimia, mampu menjaga kondisi mesin tetap prima, tanpa meninggalkan kemampuan untuk melindungi komponen dalam mesin. Sedangkan oli full synthetic sangat cocok dipakai pada motor balap yang mesinnya terus menerus digeber pada putaran (rpm) tinggi. Oli ini mampu melumasi seluruh bagian mesin sampai di sela-sela kecil sekalipun. Tingkat kekentalannya pun stabil meski dalam kondisi ekstrem, dan mampu menjaga mesin meski pada suhu tinggi. Klasifikasi oli sintetis tidak berbeda dengan oli biasa. Pelumas sintetis mempunyai jenis klasifikasi tingkat kekentalan tunggal (single grade), misalnya SAE 20, SAE 40 dan SAE 50. Ada juga jenis klasifikasi tingkat kekentalan jamak (multigrade) antara lain SAE 15W-50 atau SAE 20W-50. Bahkan, pada aplikasi motor balap atau mesin berteknologi mutakhir, tingkat kekentalannya sering dibuat sangat ekstrem, misalnya SAE 5W-50, SAE 10W-60. Mengingat oli sintetis memiliki banyak keunggulan dan proses pembuatannya lebih rumit dibanding oli biasa, harganya pun relatif mahal. Nah, untuk memilih oli yang pas, sesuaikan dengan kebutuhan mesin motor Anda

Tune up mesin 2 tak

Tune up mesin 2 tak

Ada beberapa teknik tune up mesin 2 tak, yang paling lazim adalah memporting ulang design port.
Memporting ulang itu juga banyak halnya diantaranya adalah:
1 Merubah tinggi port
2 Mengarahkan kembali jendela port
3 Menghaluskan saluran2 port
4 Memperbesar ukuran port
Tentunya point2 tersebut diatas harus dilakukan dengan perhitungan yang tepat agar hasilnya maksimal.

Kali ini kita hanya akan membahas mengenai merubah tinggi port

Merubah tinggi port berarti durasi buka & tutup port pun akan berubah. Menentukan angka dari tinggi port ini tentunya harus menggunakan hitungan2 tertentu.
Jika seorang mekanik pernah melakukan perubahan tinggi port pada sebuah silinder blok dan ternyata hasilnya baik ini bisa menjadi acuan untuk mekanik lainnya jika ingin melakukan rubahan pada blok lainnya walaupun memiliki spek yang berbeda.
Caranya adalah mengkonversi ukuran dari mm menjadi derajat putar kruk as.

Contoh :
HRC Thailand menentukan tinggi porting terbaik pada silinder blok NSR SP adalah sbg berikut :
1 Lb Bilas : 42mm
2 Lb Transfer primer & sekunder : 42mm
3 Lb Buang : 26mm
(Catatan :Deck Height NSR adalah 0 mm yang berarti Bibir piston NSR saat berada di TMA adalah sebidang dengan bibir silinder blok atau 0 mm)

Maka jika kita ingin merubah port silinder blok Yamaha RX King harus menggunakan angka berapa di tiap2 portnya jika ingin mengacu pada hitungannya HRC??

Tentunya salah jika kita langsung menggunakan angka2 diatas untuk diaplikasi di blok RX King.
Kita harus mengkonversi dahulu dengan satuan derajat, setelah didapat maka dikonversi kembali ke satuan mm dengan ditambah (Deck Height)

Lalu bagaimana mengkonversi dari mm ke derajat?
Yang pertama kita harus ketahui dulu data2 sebagai berikut :
1 Stroke NSR & stroke RX King
2 Panjang Stang piston NSR & RX King

Jika data2 tersebut sudah diketahui maka kita bisa menggambar diatas kertas sesuai data2 tersebut atau jika ingin lebih akurat bisa dengan menggunakan software Auto Cad.
Misal menentuakn derajat buka lubang buang pada blok yang ingin ditiru (Blok NSR):
1 Buat lingkaran dengan diameter seukuran stroke NSR dan gambarkan titik pusatnya dalam koordinat axis X & Y. pada titik paling atas lingkaran beri tanda 0 derajat kruk as (ini melambangkan derajat putar kruk as)
2 Gambar garis vertikal berukuran panjang stroke + panjang stang seher dengan posisi garis melalui titik pusat lingkaran dan ujung paling bawah garis bertemu dengan ujung paling bawah lingkaran. (Ini melambangkan titik pusat dari rangkaian silinder+piston+kruk as)
3 Buat titik 0mm pada ujung atas garis tersebut (anggaplah titik 0 tersebut adalah posisi piston saat TMA)
4 Buat lagi titik (Tandai dengan huruf B)pada garis vertikal tadi seukuran tinggi lb buang (pada contoh diatas adalah 26mm) Berarti jarak dari titik 0 ke titik B adalah 26mm.
5 Gunakan jangka buat agar jarak bukaan jangka seukuran dengan panjang stang seher NSR (ini melambangkan panjang stang seher)
6 Jarum jangka di posisikan di titik B dan mata pinsil jangka di coretkan ke lingkaran yang mampu dijangkau dengan jangka (ini melambangkan posisi stang seher pada rangkaian)
7 Ukur berapa derajat dari posisi 0 derajat kruk as terhadap titik pada point 6 tadi dengan bususr derajat.
8 Angka derajat buka lubang buang telah didapat.

Lakukan langkah2 diatas untuk menghitung derajat buka lubang bilas dan transfer.
Setelah semua didapati sekarang tinggal menghitung berapa mm tinggi lubang2 tersebut pada blok rubahan (Blok RX King).

Langkah2nya adalah :
1 Buat lingkaran dengan diameter seukuran stroke RX King dan gambarkan titik pusatnya dalam koordinat axis X & Y. pada titik paling atas lingkaran beri tanda 0 derajat kruk as (ini melambangkan derajat putar kruk as)
2 Gambar garis vertikal berukuran panjang stroke + panjang stang seher dengan posisi garis melalui titik pusat lingkaran dan ujung paling bawah garis bertemu dengan ujung paling bawah lingkaran. (Ini melambangkan titik pusat dari rangkaian silinder+piston+kruk as)
3 Buat titik 0mm pada ujung atas garis tersebut (anggaplah titik 0 tersebut adalah posisi piston saat TMA)
4 Ukur dengan busur derajat angka yang didapati dari point no 8 diatas dan tandai pada lingkaran dan beri tanda B.
5 Gunakan jangka buat agar jarak bukaan jangka seukuran dengan panjang stang seher Rx King (ini melambangkan panjang stang seher)
6 Jarum jangka di posisikan di titik B dan mata pinsil jangka di coretkan ke garis vertikal diatas lingkaran yang mampu dijangkau dengan jangka (ini melambangkan posisi stang seher pada rangkaian)
7 Ukur jarak dari titik 0mm terhadap titik yang baru didapat dari point no 6.
8 Jarak tinggi lubang buang RX King telah didapat.

Lakukan langkah2 diatas untuk menghitung jarak lubang bilas dan transfer.
Setelah semua angka didapat kita harus mengetahui Deck height RX king tersebut, setalah didapat maka ukuran2 jarak port yang sudah didapat masing2 ditambah Deck height nya.

Sementara jika ingin melebarkan lubang buang maximal adalah 70% dari diameter piston
kecuali jika design lubang buangnya memiliki tiang penyangga seperti NSR SP maka bisa dibuat lebih lebar lagi.
Contoh : Diameter piston NSR adalah 59mm maka lebar lb buang maximal adalah 59x 70% = 41.3mm dibulatkan menjadi 42 mm, jika lebih dari 42mm maka khawatir ring piston bagian lb buang akan cenderung menekan berlebihan ke dinding silinder, shg silinder akan mudah aus.

sumber : http://bengkel-motor-online.blogspot.com

Long stroke 173,5 cc

3101hal8_mioboreup1.jpgSatu lagi tapi bukan dari Mayora! Tapi persiapan untuk terjun di kelas 175 cc, sudah dilakukan Komeng alias Deny Mansur. Doi, mekanik Clinic Motor (CM). Kali ini, Yamaha milik Sandy digarap serius untuk terjun di kelas baru balap skubek.

"Riset terus deh, mumpung kelas ini belum bergulir kan," bilang Komeng yang untuk kelas itu bawa bendera Youmbla Petshop FT Clinic (YPFTC).

Nah, ada beberapa riset yang dilakukan Komeng. Boleh dibilang, proses yang dilakukan terhadap engine merupakan kawin silang tuh. Ya, kawin silang antara dua merek pabrikan.3102hal8_mioboreup2.jpg

Bingung? Jangan! Terus baca deh sampai habis. Mulai dari proses kawin silang dulu ya! Demi memperbesar kapasitas silinder agar mantap sentuh kelas 175 cc, Deny menaikan langkah piston sekitar 10 mm. Itu dilakoni untuk mengejar stroke agar lebih panjang.

"Naikinnya, pakai pen stroke Kawahara yang 5 mm. Cukup itu saja, enggak perlu geser big end," kata pemuda yang baik hati itu. Lho kok pemuda? Iya, kan Komeng belum nikah. Hi..hi..hi...

Lanjut! Dengan metode pen, kini langkah piston jadi 67,9 mm. Iya dong, naik-turun nambah jadi 10 mm. Ditambah stroke asli Mio yang 57,9 mm, jadi 67,9 mm dong. Begitunya kenaikan stroke itu ditemani kenaikan diameter piston. Ya, piston diambil dari Suzuki Thunder 125 oversize 0. "Pakai ukuran 57 mm," timpal Komeng yang punya workshop di Jl. Skuadron, No. 14, Halim, Jakarta Timur.

3103hal8_mioboreup3.jpgKini kapasitas silinder bengkak jadi 173,5 cc. Tapi ada penyesuaian yang dilakukan Komeng karena memakai piston Thunder itu. Doi, kudu mengganti setang piston standar punya Jupiter MX 135 yang lubang pin sehernya 14 mm sama dengan Thunder 125.

"Setang piston MX lebih panjang dari Mio. Selain itu kalau nggak diganti, pen piston bisa mentok dengan kruk as saat Ttitik Mati Bawah (TMB)," ungkapnya. Ini yang dibilang kawin silang.

Menyesuaikan diameter piston yang hanya 57 mm, klep merek EE yang tadinya punya ukuran 31,5 mm dan 25,5 mm ikut dipapas. Diameter payung klep gambot itu dipapas jadi 28 mm buat klep masuk dan 24 mm buat klep buang. Agar bisa bejaban di trek yang pendek.

Nah, menemani buka-tutup klep yang asalnya dari Toyota Vios di Thailand itu, noken as alias kem juga dimainkan durasinya. Sayangnya, Komeng enggak terlalu paham soal durasi.

"Tapi yang jelas, bumbungan klep masuk dan buang klep Kawahara tipe K3 ini dipapas sekitar 0,5 mm," kata Deny yang senang dengan potongan rambut cepak.

Begitunya kemampuan mesin boleh dikatakan mengandalkan karakter overstroke. Wah, kayaknya putaran bawahnya galak nih?

DATA MODIFIKASI


Ban : Indotire 80/90-14
Karburator : Keihin PE 28 mm
Sokbreker : YSS
Knalpot : Kawahara
CDI : BRT i-Max
Pilot-jet : 45
Main-jet : 120
Clinic Motor : (021) 9222-7006

B han Bakar Air (BBA)

1897hidrogen-axl-1.jpgAir sebagai bahan bakar masih saja menjadi polemik. Pihak yang masih mempertanyakan karena belum percaya bahwa air yang begitu gampang didapat bisa bikin mesin bekerja. Bahan bakar air (BBA) memang dalam prosesnya sudah tidak berbentuk cair lagi, tapi gas.1901hidrogen-axl-4.jpg

“Karena itu bagi yang awam akan bingung. Masak sih air yang cair itu bisa dibakar, memangnya minyak,” kata Ir. Futung Mustari, penulis buku Rahasia Bahan Bakar Air. Nah, untuk menjadikan air bisa dibakar harus diubah menjadi gas. Gas hasil elektrolisa ini diberi nama Brown Gas, sesuai nama penemunya, Yull Brown asal Sidney Australia pada 1974.

Bagi sebagian pihak yang sudah berhasil melakukan proses elektrolisa ini, rangkaian dan ilmu itu masih dikeep atau disimpan buat sendiri. Beda halnya bagi Futung dan Hamzah Muh Ba’abud. Mereka penuh semangat membagi ilmu bagi siapa saja yang ingin tahu dan bisa membuat proses elektrolisa sendiri. Rangkaian karya mereka siap untuk dibelah dan dijabarkan.

1899hidrogen-axl-2a.jpg“Hasil elektrolisa air menghasilkan gas H-H-O. H atau hidrogen itulah yang dimasukan dalam proses pembakaran di mesin sehingga menghasilkan tenaga,” kata Hamzah. Untuk membuat tabung penghasil hidrogen atau generator hidrogen itu sangat sederhana.

“Yang dibutuhkan tabung, elektroda dan arus yang bisa diambil dari sepul motor,” lanjut Hamzah lagi. Tabung digunakan sebagai penampung air. Elektroda dibuat dari lempengan atau tabung stainless steel. Sedang masalah arus tinggal dibuatkan rangkaian dari sepul ke tabung air yang dilanjutkan untuk disalurkan ke elektroda tadi.1900hidrogen-axl-3.jpg

Untuk tabung disarankan menggunakan dari kaca. “Karena kalau dari plastik khawatir ikut bereaksi saat diberi arus, sehingga gas hidrogen yang dihasilkan tidak sempurna. Kalau kaca aman,” lanjut Hamzah yang asal Malang ini.

Sementara itu untuk elektroda, jika berbentuk lempengan, maka harus dibuat beberapa lapis. “Semakin banyak lempengan, gas hidrogen yang dihasilkan juga lebih banyak,” timpal Futung. Jika dibuat berbentuk tabung, maka cukup terdiri dari dua lapisan terpisah.

1898hidrogen-axl-2.jpgSaat arus listrik masuk, maka secara otomatis unsur H dan O di air tadi langsung memisahkan diri. “Hidrogen ke kutub negatif dan oksigen ke kutub positif di lempengan itu,” beber Futung lagi. Karena sudah berbentuk gas, maka otomatis akan keluar dari tabung, dan keluarnya inilah yang disalurkan.

Gas itu sebelum menuju intake dan bercampur dengan hasil pengabutan di karbu, supaya aman dilewatkan dulu ke tabung buffer. “Hal itu supaya jika seandainya ada api balik dari intake, nggak akan membuat generator hidrogen meledak,” terang Hamzah lagi.

Setelah melewati buffer tadi, baru deh gas disalurkan ke dalam intake. Memamg harus melubangi intake supaya slangnya bisa dimasukkan. Jika rangkaian ini sudah menyatu, silakan menikmati pengiritan dan tenaga lebih yang dihasilkan.

bih rinci dan tertarik berkonsultasi, biisa menghubungi Futung Mustari di sekterariat Saving Energy Institute di Jl. M. Kahfi I, No. 2, RT 02/06 Jagakarsa, Jakarta Selatan. Telepon (021) 93761814. Dalam waktu dekat mereka juga akan mengadakan seminar dan pelatihan membuat alat ini.

IRIT DAN BERTENAGA


Kenapa motor yang sudah disuntikan hidrogen ini lebih irit dan bertenaga? Dari hasil uji coba yang kami lakukan, efisiensi bensin bisa mencapai 40%. Pada tes yang dilakukan di Suzuki Shogun B 6237 SCG, konsumsi bensin 1 liter untuk 56 km. Padahal sabelumnya motor keluaran 2004 ini hanya bisa di angka 1 liter : 40 km.

Selain itu tidak ada gejala ngelitik yang artinya tidak ada masalah sama tenaga. Bahkan power terasa selalu ada. “Itu disebabkan hydrogen lebih cepat terbakar dan menghasilkan ledakan besar. Tarikan gas terasa padat dan mantap terus,” kata Hamzah.

Selain itu penggunaan BBA ini sangat ramah lingkungan. Suzuki Shogun 125 tadi juga kami uji dengan alat uji emisi dari kantor Kementrian Lingkungan Hidup di Jl. DI Panjaitan, Jakarta Timur.

Hasilnya, persentase CO menurun dari 2,22% menjadi 1,39%. Begitu juga HC (hydro carbon), turun drastis dari 542 ppm menjadi 299 ppm. Kedua unsur tadi racun yang sangat berbahaya dari hasil pembakaran di mesin.

FAKTA TENTANG HIDROGEN


1. Hidrogen punya kecepatan terbakar 3.600 x lebih cepat dibanding bensin. Karena itu proses ledakan di ruang bakar lebih cepat sehingga motor lebih responsif.
2. Jika meledak di ruang bakar, maka hidrogen menghasilkan panas yang jauh di bawah bensin. Sehingga suhu ruang mesin lebih dingin dibanding pembakaran bensin.
3. Ledakan hidrogen bersifat implosive, bukan eksplosive. Artinya hanya menghasilkan tenaga dengan panas rendah. Ingat, ledakan bom Hiroshima dan Nagasaki. Keduanya menggunakan bom hidrogen dan efek kerusakannya sangat luar biasa akibat energi yang dilepaskan dari ledakan itu.
4. Jika menggunakan hydrogen, maka kondisi ruang bakar akan lebih bersih. Itu karena sifat gas ini yang sangat gampang mengikat karbon. Nah tumpukan kotoran di ruang bakar tadi terdiri dari tumpukan karbon. Jika diikat oleh hidrogen dalam pembakaran kelamaan akan menjadi hilang dan hasilnya bersih.
5. Sampai saat ini belum bisa dilakukan pembakaran yang murni hidrogen. Artinya masih dibutuhkan bensin. “Secara teori bisa, tapi hal itu membutuhkan syarat komponen mesin yang kuat atau lebih dari kondisi jeroan mesin saat ini,” cuap Hamzah. Misal dari titanium. Semata untuk mengantisipasi ledakan energi yang begitu kuat.
6. Untuk satu liter air, akan menghasilkan 1.860 liter gas. Air di tabung akan habis jika sudah mencapai jumlah gas sebanyak itu.
7. Dalam perawatannya, air cukup ditambah. Jika sudah berkurang, maka masukkan air baru sesuai takaran tabung.

Ukuran 415 dan 428

3124trobo-rantai-dvd.jpgUntuk keperluan balap, rantai kecil biasa digunakan. Yaitu, ukuran 415 agar lebih enteng dan ringan gesekan. Cocok untuk motor yang memang mau mengejar speed alias kecepatan.

Namun selama ini hanya beberapa merek yang menjual rantai itu. Kini nongol merek SSS. “Diproduksi di Malaysia namun kualitas Jepang,” klaim Felix Ardianto, marketing PT TSA (Tiga Sakti Adhimulya).

PT TSA tidak hanya mengimpor rantai 415. Tersedia juga ukuran 428 yang banyak dipakai motor harian. Bahkan lengkap dengan gir depan-belakang 415 dan 428. “Khusus untuk gir belakang tersedia dari bahan aluminium alloy yang ringan. Namun juga sudah dirancang tahan gesek,” tutur Felix yang bermarkas di Kepala Gading, Jakarta Timur itu

Selasa, 29 Desember 2009

Antara jupiter z dan vega ZR

3535motor-baru-yamaha-axl-1.jpgSudah lebih dari 5 tahun Yamaha Jupiter-Z diluncurkan, sekarang keluar New Jupiter-Z. Generasi dengan spesifikasi baru, tapi nama tetap nyambung dengan Jupiter. Bahkan, spesifikasi mesin dan dimensi New Jupiter-Z berdiri di tengah antara Jupiter-Z dan Vega-ZR.

Dilihat harga pastinya New Jupiter-Z lebih mahal dibanding Jupiter-Z dan Vega-ZR. Lihat harga deh tabel di bawah. “Menawarkan sesuatu yang betul-betul baru dengan segmen berbeda dari Vega-ZR dan Jupiter-Z,” beber Muhammad Masykur, Research & Development Manager PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).3536motor-baru-yamaha-axl-2.jpg

Spesiifikasi mesin sih enggak ada sesuatu yang baru. Ini dugaan setelah lihat brosur. Pastinya belum belah jeroan secara teliti dibandingkan dengan Vega ZR. New Jupiter-Z punya spesifikasi bore x stroke yaitu 50x57,9 mm. Dihitung dengan rumus volume silinder jadi 113,6 cc.

Diameter dan langkah piston pastinya setali tiga uang dengan Vega-ZR. Tapi, ada keuntungannya seandainya mau bore up jadi 125 cc. Seandainya pakai piston ukuran 52 berarti dapur pacu jadi 122,9 cc. “Dinding silinder masih tebal. Masih aman,” bilang salah satu mekanik yang sedang riset Yamaha Vega-ZR.

3537motor-baru-yamaha-axl-3.jpg“Bagi Yamaha, diameter dan langkah piston seperti itu seimbang untuk performa dan efisiensi bahan bakar,” timpal Masykur yang berkantor di kawasan Cakung, Jakarta Timur.

Enggak bisa dipungkiri New Jupiter-Z yang mengandalkan kapasitas mesin Vega-ZR jadi bebek pertama di atas 112 cc. Sebelumnya Kawasaki Kaze dan Blitz lebih dulu usung dapur pacu 112 cc.

Tapi, New Jupiter-Z dipasok komponen Jupiter. Tujuannya mempermudah penggunanya saat stop di lampu merah. “Enggak semuanya sama dengan Vega-ZR. Mekanisme rotari di perpindahan gigi. Teknologi ini cuma ada di generasi Jupiter-Z,” bilang Masykur yang murah senyum itu.

Sekali lagi deh posisi New Jupiter-Z ada di tengah Vega-ZR dan Jupiter-Z. Bahkan, New Jupiter-Z secara desain sangat kuat untuk golongan anak muda, tapi di satu sisi bisa dijadikan motor keluarga. “Sebenarnya dimensi panjang lebih 5 mm dibanding Vega-ZR. Akan lebih stabil saat menikung kalau bawa boncengan,” bilang Masykur.3538motor-baru-yamaha-axl-4.jpg

Nah, New Jupiter-Z sangat kuat garis desain Jupiter-Z. Garis tajam dan tegas sangat kuat di bodi New Jupiter-Z. Meski kesan sporty sangat kuat, tapi enggak lupa kebutuhan boks di bawah jok ada di Jupiter-Z.

Pastinya dimensi New Jupiter-Z terkesan jauh lebih lebar dibanding Jupiter-Z dan Vega ZR yang cenderung langsing. Mungkin karena ada perubahan desain lampu belakang dan depan. Tail light alias lampu buntut sangat komposisi yang lebar. Bohlam lampu belakang untuk sein kanan-kiri masing-masing ada dua bohlam.

Paling ekstrem di bagian depan. Penerangan dengan flasher light pastinya kendaraan dari arah yang berlawanan bisa melihat lebih jelas. Apalagi cahaya yang datang dari New Jupiter-Z sangat fokus.

Panel informasi kecepatan dan perpindahan kecepatan mengikuti gaya motor sport. Meski dalam satu tempat, di New Jupiter-Z terkesan dipisah antara kecepatan dan petunjuk percepatan. Tingkat keamanan pengendara dipastikan akan lebih dijaga karena panel kecepatan diterangi dengan blue LED. Bukan seperti generasi Jupiter-Z dan Vega ZR yang cukup diterangi bohlam kuning di spidometer.

Sistem pengamanan ganda menambah tingkat keamanan New Jupiter-Z. Seperti tuntutan pengguna Yamaha yang selama ini kuncinya gampang dijebol maling. Lubang kunci akan tertutup otomatis saat kunci dicabut dari lubangnya. Seandainya mau membukanya tinggal menempelkan kepala kunci ke katup pembuka. Di tempat yang sama juga ada tombol yang tinggal ditekan untuk membuka jok.

Ada yang mungkin sedikit tambahan, tapi bisa dibilang hanya sekadar variasi. Tepat di lampu depan dipasang visor. Mungkin penggunaan visor hanya untuk memperkuat kesan sporty di New Jupiter-Z.

LAWANNYA DI 110 CC

3539motor-baru-yamaha-axl-5.jpg"Direncanakan Jupiter-Z akan diskontinyu awal tahun depan. Jadi, nanti di tahun depan generasi New Jupiter-Z akan jadi pengganti 110 cc bebek Yamaha," beber Bambang Asmarabudi, GM Promotion & Motorsport PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).

Tentunya New Jupiter-Z akan tetap bersaing dengan Honda Blade dan Suzuki New Smash. Memang, harga yang ditawarkan New Jupiter-Z bisa bertemu dengan banderol Blade, tapi New Jupiter-Z jauh lebih mahal sekitar Rp 900 ribu dibanding Blade.

Memang, keunggulan New Jupiter-Z ada pada teknologi fitur. Ya, seperti di lampu depan-belakang dan panel spidometer. Bicara mesin teknologi Blade dan New Jupiter-Z sejajar, tapi Jupiter-Z sedikit lebih unggul di volume silinder.

TETAP MENGGUNAKAN JUPITER-Z

Berakhirnya era Jupiter-Z di line produksi pabrikan Yamaha di Indonesia bukan persoalan buat kegiatan motorsport tim balap pabrikan. Pastinya enggak ada yang perlu dikhawatirkan dengan peralihat generasi dari Jupiter-Z ke New Jupiter-Z. Artinya, tahun depan tetap akan kelihatan Jupiter-Z ditunggangi di kejurnas road race.

"Belum ada kewajiban mutlak tim balap yang disupport Yamaha untuk pakai New Jupiter-Z. Tapi, riset akan tetap jalan terus untuk New Jupiter-Z," jelas Bambang Asmarabudi, GM Promotion & Motorsport PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).

Mungkin bisa berkaca dari Suzuki. Saat Suzuki Shogun sedang jaya penjualannya dan di road race nasional, eh keluar Suzuki Smash. Secara cepat tim setengah diwajibkan menggunakan Smash, tapi hasilnya kembali merangkak dari nol.

setting karburator

Meski bisa pertahankan karbu standar bawaan pabrik, kohar alias korek harian 4-tak tetap perlu ubah setingan. “Kompresi sudah naik dan kem dikorek, karbu sebagai pemasok gas bakar harus disesuaikan,” jelas Teng Suang Hak, mekanik Ahak Motor, yang mangkal di Jl. Kapuk Raya, No. 55D, Jakarta Utara.

Pria akrab dipanggil Ahak itu, ajukan tips simpel nyeting main-jet dan pilot-jet. “Tidak pake patokan. Soalnya karakter masing-masing kohar beda. Kuncinya, rasakan saja dampak di mesin,” kata Ahak yang sibuk garap motor balap pesanan saat ditemui Em-Plus di bengkelnya.


Lakukan penyetelan gas dan angin secara maksimal. “Jika teriakan mesin pada setelan gas tertinggi kurang njerit, berarti main-jet memang kurang. Coba naikan 5 angka dulu,” kata lelaki berambut cepak ini.

Setelah itu, coba tarik gas. Jika pada gas tinggi tampak kayak ada kosong, alias ada jeda pada pasokan bensin. “Itu main-jet masih kurang. Bisa naikan satu step lagi, atau jadi 7 atau 7,5 angka. Biasanya, untuk kohar kenaikan itu sudah cukup tinggi,” ingatnya.

Sebaliknya, jika saat digas malah terasa mbrebet di putaran atas. Itu artinya, kenaikan main-jet yang dilakukan terlalu besar dan harus diturunin. Selain mbrebet, setelan main kegedean juga berdampak bensin boros. “Bensin terbuang dan nggak terbakar maksimal. Bisa dilihat di busi. Kalau cepat sekali hitam, berarti setelan kegedean pas,” ujar Ahak lagi.

Sementara untuk setelan pilot-jet, gejalanya juga dideteksi dengan beberapa hal. Gejala pertama, jika motor susah hidup setelah dilakukan korekan. “Atau setelah hidup, tapi pada putaran bawah tampak seperti ada kosongnya. Kayak bensin enggak jalan. Itu artinya pilot-jet perlu dinaikan,” katanya.

Cara menaikan juga bertahap. “Sama kayak kenaikan main-jet, coba dinaikan 5 angka dulu,” tambah mekanik yang sukses bikin Kanzen melejit di pentas pasar senggol Jakarta.

Ahak kasih ancer-ancer, kebiasan yang dilakukannya, setelan pilot-jet maupun main–jet untuk kohar, pas pada penambahan antara 5 sampai 7,5 angka. Tentu saja, tergantung karakter korekan dan jenis karburator. “Tapi dari pengalaman, setingan pilot dan main-jet koharenggak pernah sampai 10. Jenis karburator apapun, deh,” tutup Ahak

dikutip dari www.motorplus-online.com